Senin, 21 Februari 2011

ketidakpuasan diri

Ungkapan jujur dari seseorang yang tersiksa batinnya
Aku sangat terpukul dengan kejadian yang aku alami sekarang. Seperti sesak sekali di dada. Aku begitu merasa bersalah dan seperti tak tau malu. Aku seperti kacang yang lupa kulitnya. Aku sudah dikasih laptop, modem, uang saku setiap bulan. Tapi kenapa??? Disaat anaknya minkem modemku, aku begitu bodoh membiarkan orang lain menghalanginya untuk meminjam modemku. Aku dibohongi oleh kakak kandungku senndiri. Dia bilang ada temannya yang akan memakianya nanti amalm, jadi aku membiarkan kakakku mengambil kembali laptop dan modemku yang sudah dipinjam ponakanku. Sungguh marah dan kecewanya aku, ketika sampai rumah dan melihat kenyataan bahwa kakakku membohongiku. Tak ada yang memakai laptopku selain dia. Bahkan dia memakai laptopku hingga dini hari. Aku sungguh kesal. Tapi Aku lebih merasa takut, ngga enak, malu sama mbku.
Aku takut, jika kelak aku butuh bantuannya, dia menolak untuk membantuku. Aku takut masalah ini akan pada masa depanku. Kuliahku masih lama dan masih membutuhkan banyak dana. Sedangkan orang tuaku sudah tidak mampu membiayainya sendiri. Hanya mbku yang satu ini yang bisa membantuku. Tapi bagaimana sikapnya setelah masalah ini???? Entahlah. . . .
Selain merasa takut akan masa depanku yang sangat bergantung pada mbku itu. Aku sebagai orang yang punya akal, aku juga merasa malu. Aku sangat tidak tau balas budi. Aku tidak bias bersikap tegas dan bijaksana. Aku seperti kacang yang lupa akan kulitnya.
Benarkah ucapan yang mengatakan bahwa karena nila setitik rusak susu sebelanga??? Ya Allah,,ku mohon ucapan itu tidak benar dan tidak berlaku untuk masaah ini, karena aku benar-benar takut akan merusak tali persaudaraan dan juga masa depanku. Kabulkanlah doaku ya Allah. Amin . . . .